Monday, January 19, 2015

UNIVERSITAS PERADABAN BUMIAYU DIRESMIKAN

Peleburan STIE (Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi) dan STKIP (Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Islam Bumiayu hingga menjadi Universitas Peradaban Bumiayu (UPB), disambut hangat oleh pemerintah kabupaten Brebes.
“Keberadaan Universitas Peradaban Bumiayu ini, nantinya diharapkan mampu memberikan dampak positif baik dari segi pendidikan, pembangunan maupun dari segi peningkatan ekonomi masyarakat,” kata Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE saat memberikan sambutan dalam peresmian Universitas Peradaban Bumiayu, Sabtu (18/10/2014).
Lebih jauh Idza mengatakan, keberadaan Universitas ini diharapan mampu mendongkrak peningkatan IPM kabupaten Brebes yang saat ini masih di urutan 35 se Jawa Tengah. Pemkab Brebes sangat yakin terhadap Universitas peradaban Bumiayu ini, akan mampu mencetak sarjana-sarjana berkwalitas dan berkarakter.
“Terlebih lagi dengan Program study yang ada, Kami yakin masyarakat Kabupaten Brebes dan Jawa tengah akan lebih banyak peluang untuk memilih fakultas mana yang menjadi pilihannya,” ungkap Idza.
Rektor Universitas Peradaban Bumiayu, Prof Dr Yahya Muhaimin menyampaikan, berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor : 427/E/O/2014 kini dua sekolah tinggi yakni STIE dan STKIP Islam Bumiayu telah dilebur menjadi satu dengan nama Universitas Peradaban Bumiayu.
Menurut Prof. Yahya bahwa dengan adanya Universitas Peradaban Bumiayu, Yayasan Wakaf Ta’allumul Huda Bumiayu yakin dapat mewujudkan masyarakat yang peduli terhadap kemajuan jaman, berpendidikan, menguasai IPTEK, cerdas, Produktif berdaya saing dan memiliki karakter akhlak mulia. Komitmen tersebut terus dilakukan dengan melakukan berbagai kegiatan yang dilakukan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan yang dikelolanya.
“Termasuk universitas yang baru saja berdiri ini, diharapkan akan menghasilkan sarjana yang mampu bersaing, berakhlakul karimah, memiliki jiwa kewirausahaan, menguasai teknologi dan berkarakter,” ujar Prof Yahya.
Hadir pada dalam kesempatan tersebut, Makarim Wibisono (utusan Indonesia untuk PBB), Nazarudin Nasution (Dubes Indonesia untuk Amerika), Muhammad Najib (anggota DPR RI), Marzuki Usman (Mentri Kehutanan periode 1999-2002), Prof.Dr. Herman Kresno Dipojono (Dirjen Kementerian pendidikan dan kebudayaan), Prof.Dr. D.Y.P Sugiarto (koordinator Kopertis wilayah VI Jateng), Drs. Nurhadi Amiyanto M.Eng (Kepala dinas pendidikan dan kebudayaan prov. Jateng) dan beberapa tokoh Nasional lainnya. (*)

OPAK PETIS SALAH SATU MAKANAN KHAS BUMIAYU


makanan khas bumiayu lainnya,salah satunya OPAK PETIS, dari kata yang berbedatapi memiliki kesatuan penjabaran Opak adalah makanan yang terbuat dari singkong yang direbus,di lebur ,di bentuk dan di jemur selanjunya di goreng yang terbentuklah Opak, Sedangkan Petis sendiri makanan khas bumiayu yang di buat dari tempet atau dage bal(kata orang bumiayu) yang di masak dan di tambah aroma rempah-rempah makanan yang buat lezat bilang di makan bersama opak. Makanan ini sangat di gemari dari kalangan orangtua,remaja sampe anak-anak pun menyukai,Opak Petis termasuk makanan ringan dari bumiayu yang bisa di makan bersama keluarga,temen dan saudara-saudara dan sebagainya. Bahan pembuatan Opak : singkong penyedap rasa Alat-alat yang di gunakan untuk pembuatan opak :  pisau/golok : di gunakan untuk memotong singkong yang masih mentah dan mengkuliti biar bersih  ember/air : di gunakan untuk membersihkan singkong untuk memastikan benar-benar bersih  tempayan : untuk menaruh bahan opak mentah untuk di keringan terlebih dahulu  kompor /wajan : untuk pengorengan dll. yang perlu di perlukan. Cara membuatnya: Pertama,panaskan terlebih dahulu wajan kukusan diatas api sedang  lalu masukan singkong kedalam wajan tersebut,masak hingga singkong benar-benar empuk. Setelah empuk angkat singkong dan siapkantempat untuk menumbuk singkong tersebut. Kemudian tumbuk singkong hingga benar-benar halus.Setelah halus,giling singkong hingga tipis. lalu cetak sesuai selera.Setelah semua bahan dicetak,jemur singkong yang sudah dicetak tadi dibawah sinar matahari. Setelah kering siapkan minyak diwajan diatas api yang sedangdan goreng singkong hingga garing. terakhir angkat dan tiriskan minyaknya,setelah minyak sudah hilang taburi penyedap rasa tersebut ke opak yang sudah digoreng tadi,lalu sajikan selagi hangat.    Bahan pembuat Petis : tempe.dage kunyit,  jahe,  sereh,  cabe,  bawang merah,  bawang putih,  garam,  penyedap (jika suka),  dan daun kunyit (ini yang bikin wangi dan sedap) Alat-alat : kompor wajan mangkok udahgituaja Cara membuatnya : tumbuk tempe mentahnya di tempat penumbukan dengan coet. sementara racik bahan tambahnya dari mulai kunyit,jahe,sereh,cabe dll. yang di perlukan masak di pengorengan hingga matang(bentuknya kental).

Sunday, January 18, 2015

ALAT MUSIK REBANA HOME INDUSTRI DI BUMIAYU TEPATNYA DI DESA KALIWADAS


Dimanakah pusat kerajinan alat musik tradisional dan perkusi yang sudah terkenal di Jawa Tengah dan sekitarnya? Jawabnya pastilah di Desa Kaliwadas. Dari ibu kota Bumiayu, jarak Desa Kaliwadas sekitar satu kilometer menuju Kecamatan Salem. Tidak terlalu sulit mengenali desa di wilayah Kecamatan Bumiayu itu.
Di tengah perjalanan, bila menjumpai pemandangan berbagai alat musik terpajang di etalase rumah, maka Anda telah masuk Desa Kaliwadas.
Lebih dari 50% warga Desa Kaliwadas bermata pencaharian sebagai perajin alat musik. Mereka adalah pengusaha skala industri rumah tangga.
Ada beberapa tahap yang dikerjakan untuk membuat sebuah rebana. Bahan yang dibutuhkan antara lain kulit kambing, bahan dasar kayu, serta bahan-bahan tambahan berupa cat dan paku.
Biasanya, warga membeli kulit kambing berukuran 60 x 100 sentimeter dari salah seorang pedagang kulit di Bumiayu. Sedangkan bahan dasar rebana dia beli dari pedagang di Kaliwadas. Bahan rebana itu terbuat dari kulit mangga yang permukaannya masih kasar.

Diamplas dan Dijemur
Setelah dijemur, kulit dipotong menurut ukuran lebar rebana. Satu lembar kulit biasanya dipakai untuk 10 buah rebana berdiameter 20 sentimeter. Setelah itu, bahan dasar rebana dari kayu diamplas sampai halus, lalu dijemur.
Dengan keahlian yang sudah terlatih selama bertahun-tahun, warga dapat memasang kulit di permukaan rebana menurut kekencangan yang ideal.
Tahap terakhir adalah pengecatan dan pengeringan. Setelah proses pembuatan mencapai 100%, rebana siap disetorkan ke pemasok besar yang ada di desa setempat.
Di Desa Kaliwadas terdapat ratusan kelompok pengusaha. Mereka membuat alat musik untuk kemudian dijual kepada pemasok besar.
Pemasaran produk rebana Kaliwadas ternyata telah mencapai manca negara. Sejumlah negara seperti Brunei Darussalam dan Malaysia, memakai rebana produk Desa Kaliwadas.
Tidak hanya itu, negara-negara timur tengah seperti Saudi Arabia, Yordania, dan Mesir pun mengakui kualitas rebana milik perajin Kaliwadas.

Saturday, January 17, 2015

KETAN PENCOK MAKANAN KHAS BUMIAYU



Berdiri sejak tahun 1969
Asal Bumiayu Kabupaten Brebes Jawa Tengah
Bahan Beras Ketan
Harga Rp 10.000,- sampai Rp 80.000,-
Rasa Khas Ketan Gurih
Pelanggan dari Menteri Harmoko sampai Fuad Bawazir
Lokasi tempat jualan sebelah Utara Kantor Telkom Bumiayu
Jika anda ke Purwokerto atau Jogja dan Melintas ke Bumiayu anda akan mendapatkan Kios Ketan Pencok Bu Bariyah



Thursday, January 15, 2015

WADUK PENJALIN


luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com